220
“JE, ASLI GUE GA PAHAM. INI GIMANA YA TUHANNNN” teriak Rigel pas liat Jevano dateng.
“LO JANGAN PANIK, ADUH BENTAR” Jevano bilang jangan panik, walau dia sendiri panik luar biasa karena anak kecil di depannya ini udah siap untuk mengeluarkan air matanya –lagi.
Akhirnya setelah drama yang lumayan lama dari Rigel yang salah makein popok dan Jevano yang panik karena lupa taruh minyak telon dimana selesai juga.
“Anjir drama banget” kata Jevano yang udah duduk selonjoran di kamar dengan napas pendek-pendek.
“Heh!” Rigel nepuk mulut Jevano. “Ada anak kecil, omongan lo jaga”
“Udah ah gue mau mandi dulu. Gerah juga ganti popok doang” Rigel ngomong gitu sambil ambil handuk yang ada di kursi.
“Lemah”
Saat Rigel keluar, dia bisa lihat pemandangan Jevano yang lagi tidur dengan Surya yang lagi tidur juga di lengannya.
Terus dia naik ke kasur –sebelah Surya. Dia sempetin buat liat muka anak lelaki yang lagi tidur itu, “tidur nyenyak Surya”
Terus dia ke depan muka Jevano. “Lo juga tidur nyenyak” Rigel ngedeketin mukanya ke muka Jevano, dia sempetin buat nyium kening Jevano sebentar. Terus dia rebahan dan nyusul untuk menjemput mimpinya.